Korupsi berawal dari tata kelola birokrasi yang tidak benar atau secara ilmiah dikenal degan istilah penyakit pada birokrasi (bureaupathology). Dalam bentuk yang riil 'penyakit' ini berawal dari maladministrasi yang dibiarkan mewabah dan menaun (kronis). Ahli mengatakan bahwa maladministrasi harus ditangani/ dibongkar dari akarnya, tidak bisa hanya dicegat di tengah jalan, apalagi di ujung jalan. Sebab, dari titik awal berangkat ke tengah perjalanan telah terbangun suatu jejaring, aktor-aktor dan bahkan tradisi terjadinya maladministrasi. Maladministrasi inilah bibit awal dari korupsi. Contoh maladministrasi misalnya: penundaan pemberian pelayanan, kurang peduli terhadap masalah yang tengah menimpa masyarakat yang disebabkan oleh perbuatan penyalahgunaan kekuasaan, penggunaan kekuasaan secara semena-mena atau tidak adil, intimidatif atau diskriminatif dan tidak patut yang didasarkan seluruhnya atau sebagian atas ketentuan undang-undang yang berlaku dan lain-lain. Iklan KPK "PILIH YANG JUJUR" mungkin bisa menjadi sedikit 'obat penawar' dalam mengurangi potensi maladministrasi di masa depan. Masyarakat semestinya serius mensikapi ajakan KPK tersebut dalam memilih di arena "Pilpres dan Pileg" tanggal 17 April nanti. Kesalahan memilih justru akan mendorong kita memperparah Indonesia dalam kubangan kehidupan demokrasi yang cacat (flaw democracy) yang berpotensi akan menyuburkan maladministrasi dan korupsi pada birokrasi untuk 5 tahun kedepan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Oleh : Dr. Wahju Prijo Djatmiko, S.H., M.Hum., M.Sc. Meluasnya pemahaman bahwa Pasal 27 Undang-Undang (UU) No 2 Tahun 2020 memberikan...
-
Oleh: Dr. Wahju Prijo Djatmiko, S.H., M.Hum., M.Sc. G.Dipl.IfSc. Semua warga negara Indonesia diposisikan sama di hadapan hukum tanpa m...
-
Oleh : Dr. Wahju Prijo Djatmiko, S.H., M.Hum., M.Sc. A. POSISI KASUS : Bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap terduga begal (G) yang dila...
A very good short academic essay about bureau pathology.
ReplyDelete